MUSEUM ROTI DI JERMAN





Europäisches Brotmuseum Ebergötzen





Mulai dari sejarah perkembangan sereal, hingga hadirnya roti bisa diintip di museum ini. Kesemuanya tersaji dalam bentuk karya seni, mulai dari patung hingga lukisan. Ada pula berbagai oven pemanggang roti berusia ratusan tahun. 

Museum unik ini didedikasikan bagi roti yang sejak 6000 tahun lalu telah hadir menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya dan peradaban manusia. Pendirinya adalah warga asal Jerman, Willy Eiselen dan putranya Hermann Eiselen. Keduanya memang bekerja sebagai manufaktur dan penjual bahan-bahan untuk toko roti yang cukup besar. 




Ayah dan anak tersebut mendirikan Museum Roti Jerman pada tahun 1955. Namun pameran permanen yang diadakan di museum tersebut baru diselenggarakan tahun 1960. Kala itu, Museum Roti Jerman merupakan yang pertama menyajikan sesuatu yang unik.

Pada tahun 1991 kepemilikannya berpindah ke Eiselen Foundation, selaku badan amal independen. Sejak itu pula museum roti itu berpindah ke Salzstadel, sebuah gudang tua bersejarah di pusat kota Ulm, Jerman. Sejak berpindah lokasi museum ini makin berkembang dan tahun 2004 merayakan pengunjung ke satu juta mereka. Tahun 2005 saat Museum Roti genap berusia 50 tahun, dibuatlah pameran display permanen dengan tema baru.





Koleksi museum ini sendiri terdiri dari 18.000 objek, dimana 700 diantaranya merupakan display permanen yang ada di museum. Tetapi, jangan harap dapat menemukan display roti seperti di toko roti di tempat ini. Menurut sang pendiri, museum roti ini bukanlah museum artefak. Tetapi roti adalah makanan yang harus disajikan fresh setiap hari.

Oleh karena itu, dalam museum ini para pengunjung hanya dapat melihat sejarah cara-cara pembuatan roti yang terus berubah-ubah dari tahun ke tahun. Dimana sejarah tersebut dituangkan lewat foto-foto, patung, lukisan, dan karya seni lainnya. Selain itu mengilustrasikan pula sisi sosial dan budaya dari sejarah roti. 






Di lantai 1 ada pula sejarah perkembangan gandum hingga menjadi roti. Ketika 6000 tahun lalu saat perkembangan sereal hingga dapat diolah menjadi roti. Pengunjung juga bisa melihat miniatur para pekerja di toko roti jaman dahulu. Museum Roti ini dibuka untuk umum dan tutup setiap hari Senin. Sepulang dari Museum Roti, para pengunjung dapat mampir ke toko roti yang tersebar di dekat museum. Asyik ya?





sumber: detikfood

Comments

Popular Posts