REKOMENDASI PRIBADI


Memiliki kesempatan untuk dapat pergi ke negara yang maju seperti Jerman adalah impian banyak orang. Terlebih jika dapat belajar bahkan bekerja disana. Tak terkecuali saya, impian untuk pergi ke negara tersebut selalu ada di dalam hati dan jiwa saya sejak masa sekolah menengah pertama. 

Seperti sudah diketahui, bila di negara maju seperti Jerman masalah pendidikan tidak beda dengan negara lain. Gratis. Secara umum dari setingkat SD sampai Universitas. Selain itu adanya berbagai pelayanan transportasi umum yang nyaman dan biasanya tepat waktu. Orang bisa bepergian kemana saja tinggal memilih yang disukai, bisa dengan kereta api, bis dan tram untuk memulai aktifitas hariannya. Taman hijau dan tempat bersantai bertebaran dimana-mana, untuk menggunakannya pun tidak dipungut biaya. Sebagai area rekreasi kecil keluarga sambil mengumbar anak-anak bermain. Udara juga cukup bersih dari polusi karena minimnya asap yang dihasilkan oleh knalpot kendaraan. Bagi para pengendara sepeda merupakan surga tersendiri disebabkan banyaknya jalur khusus disediakan bagi mereka.

Soal hiburan juga tidak kalah menarik. Setiap musim selalu saja ada festival yang digelar dan menyuguhkan atraksi-atraksi yang tidak bosan untuk dinikmati, apalagi di musim panas. Khusus di München menjelang musim gugur ada pesta rakyat terbesar di dunia yang dikenal dengan sebutan Oktoberfest. Salah satu yang menjadi daya tarik pengunjung seluruh dunia. Selain itu, banyaknya bangunan lawas yang dibuat ratusan tahun lalu dan terawat baik menjadi pemandangan mempesona tersendiri. Untuk cara berpakaian pun bebas selama masih dalam batas wajar. Negara tidak mengatur penduduknya harus memakai pakaian yang sudah ditentukan, khususnya bagi wanita. Diskriminasi gender masalah jabatan pekerjaan maupun hak juga tidak dibedakan dibanding laki-laki.

Walaupun sebagai pendatang apabila memiliki ijin tinggal, hak dan kewajiban tidak beda dengan warganegaranya. Hanya pembedaan pada masalah politik saja yang tidak memiliki hak memilih maupun dipilih. Kewajiban tersebut diantaranya membayar pajak penghasilan, asuransi kesehatan dan yang pasti harus mentaati aturan di negara tersebut. Masalah subsidi dari pemerintah misalnya soal anak, akan mendapat bantuan 190€ perbulan bagi anak pertama dan kedua, selanjutnya anak ketiga sebesar 221€ dan seterusnya. Mengapa subsidi ini diberikan, kemungkinan besar untuk mendorong pertumbuhan kelahiran agar nantinya semakin banyak usia produktif yang bisa menghasilkan pajak bagi negara guna mencukupi kebutuhan para pensiunan.

Sering kali kita mendengar omongan bahwa pengangguran pun digaji oleh pemerintah. Pandangan yang tidak salah tapi juga tidak sepenuhnya benar. Pendapat ini mungkin muncul karena belum mengerti kondisi sesungguhnya. Memang bila kehilangan pekerjaan atau nganggur, ada bantuan dari pemerintah tapi itu juga ada syarat-syaratnya. Misalnya harus minimal kerja 3 tahun sebelumnya dan subsidi diberikan hanya untuk 1 tahun saja. Uang yang didapat sekitar 70% dari gaji bersih tiap bulannya dan  dihitung besarnya 3 bulan gaji terakhir yang diperoleh.

Pengalaman baru mengenai lingkungan kerja pun akan didapatkan. Orang Jerman bekerja cepat, terkadang sulit untuk memahami mengapa kita bekerja dengan tempo yang, menurut mereka, begitu lambat. Jadi bila ditanya mengapa sih saya ingin bekerja di Jerman, berikut adalah alasan - alasan yang bisa saya kemukakan.

Jam Kerja Berarti Benar-benar Bekerja

Dalam budaya bisnis Jerman, ketika seorang sedang bekerja, mereka tidak akan mengerjakan apapun selain pekerjaannya. Buka Facebook, bergosip dengan rekan kerja, berkomentar untuk hal apa saja atau hal-hal lain yang biasa dilakukan banyak pekerja negara lain tidak akan pernah dilakukan oleh pekerja Jerman. Terus terang di Amerika, hal semacam ini masih bisa dimaafkan oleh manajemen. Tetapi, tidak ada ampun di Jerman. Hal-hal semacam ini tidak bisa ditolerir.

Dalam sebuah tayangan documentary BBC dengan judul “Make Me a German”, seorang anak muda Jerman menerangkan gegar budayanya ketika dia mendapatkan kesempatan melakukan pertukaran kerja di Inggris. “Saya berada di Inggris untuk pertukaran..Saya berada di kantor dan orang-orang berbicara sepanjang waktu tentang kehidupan pribadinya…”Apa rencana malam mini?”, dan sepanjang waktu selalu minum kopi…”

Wanita muda Jerman tersebut cukup terkejut dengan kebiasaan pekerja Inggris yang serba rileks. Lebih jauh dia mengatakan, di Jerman Facebook tidak diperbolehkan dibuka di kantor apapun alasannya. Juga tidak dibolehkan membuka email pribadi.

Berorientasi Pada Tujuan, Komunikasi Langsung Lebih Dihargai




Budaya bisnis Jerman adalah salah satu yang paling fokus dan menghargai komunikasi langsung. Jika orang Amerika cenderung menghargai pembicaraan singkat dan mempertahankan atmosfir kerja yang lebih dinamis, orang-orang Jerman jarang berbincang-bincang tentang orang lain. Pekerja Jerman akan berbicara langsung dengan manajer tentang evaluasi kinerja, langsung masuk ke dalam rapat tanpa “icebreaker” apapun, dan menggunakan bahasa yang tegas tanpa mencoba melembutkannya dengan ungkapan yang sopan. Jika orang Amerika berkata, “Adalah sangat bagus jika Anda bisa menyampaikan hal ini kepada saya sebelum jam 3 sore,” maka seorang Jerman akan berkata, “Saya membutuhkannya sebelum jam 3 sore.”

Ketika orang Jerman bekerja, maka mereka sangat fokus dan cerdas sehingga menghasilkan produkfitas yang lebih tinggi dalam waktu yang lebih cepat.

Orang Jerman Memiliki Kehidupan Selain Pekerjaan


Orang Jerman itu pekerja keras, tetapi juga berlibur dengan keras (work hard, play hard). Selama hari kerja mereka sangat fokus untuk menghasilkan produktifitas secara efisien, tetapi hari libur adalah benar-benar hari berlibur. Oleh karena atmosfir dan lingkungan formal dari bisnis Jerman yang sangat terfokus, karyawan tidak perlu “hang out” bersama-sama selepas jam kerja. Orang Jerman umumnya menghargai pemisahan yang jelas antara kehidupan pribadi dengan kehidupan pekerjaan.

Pemerintah Jerman saat ini mempertimbangkan pelarangan adanya email terkait pekerjaan setelah jam 6 sore untuk membatasi kemudahan akses dan keterhubungan perusahaan dengan para pekerja. Bisakah Anda membayangkan jika Presiden Obama memberlakukan kebijakan tersebut di Amerika Serikat?

Untuk mengisi waktu yang ada, kebanyakan orang Jerman terlibat dalam Verein (klub-klub) – melakukan rapat secara reguler dengan minat yang sama dalam komunitas mereka. Minat umum orang Jerman termasuk Sportverein (klub olahraga), Gesangverein (klub paduan suara atau nyanyi), Musikverein (klub music), Wandeverein (klub hiking), Tierzuchtverein (klub pemelihara binatang – umumnya marmot/burung-burung piaraan), dan klub kolektor barang. Bahkan kampung kecil di Jerman memiliki beberapa klub aktif untuk mengakomodasikan minat dari penduduknya.

Ketimbang menghabiskan waktu dengan menonton TV di malam hari, kebanyakan orang Jerman bersosialisasi dalam komunitasnya dan menanamkan kebiasaan itu seperti sebagai manusia biasa.

Orang Jerman juga mendapatkan jumlah hari cuti dibayar yang tinggi, di mana kebanyakan pegawai menerima 25-30 hari libur dibayar oleh perusahaan (peraturan mensyaratkan minimal 20 hari). Jatah berlibur yang lebih panjang memungkinkan keluarga menikmati kebersamaan hampir sebulan, menyewa apratemen di pinggir pantai atau melakukan perjalanan ke kota-kota baru yang menyenangkan.

Bisnis Menghargai Orang Tua (Parent)




Sistem Elternzeit (“waktu bagi orang tua” atau “cuti khusus bagi orang tua”) yang diterapkan Jerman adalah impian dari banyak pekerja di Amerika. Amerika Serikat belum memiliki hukum yang mensyaratkan adanya cuti hamil, sementara Jerman telah memiliki kebijakan perlindungan bagi orang tua yang sangat luas. Manfaat lebih jauh dari adanya cuti hamil ini, perusahaan terhindar dari merekrut wanita (dengan ketakutan bahwa mereka akan mengambil banyak keuntungan dari manfaat yang ekstensif tersebut), dan jajaran manajemen perusahaan Jerman didominasi oleh lebih banyak pria dibandingkan dengan perusahaan di negara maju lainnya – walaupun pemerintah berusaha menghambat trend ini.

Manfaat finansial dari tinggal di rumah (dari Elternzeit dan Elterngeld atau program finansial untuk orang tua) seringkali terlalu bagus untuk dilewatkan oleh ibu-ibu Jerman, dan hal itu bisa menyebabkan tidak berkembangnya atau stagnannya karir wanita Jerman.

Karena memperkerjakan orang atas dasar suka rela tidak dikenal di Jerman, maka seluruh karyawan memiliki kontrak kerja dengan pemberi kerja. Orang tua yang sudah diperkerjakan selama 12 bulan sebelumnya berhak mendapatkan manfaat Elternzeit, di mana di dalamnya termasuk cuti di luar tanggungan hingga 3 tahun dengan kontrak “tidur”. Karyawan berhak bekerja paruh waktu hingga 30 jam pada saat cuti, dan mesti ditawarkan pekerjaan penuh pada akhir dari cuti orang tua. Orang tua juga bisa memilih menunda hingga setahun cuti mereka sampai anaknya berusia 8 tahun. Setiap orang tua berhak mendapatkan cuti orang tua, dan banyak pasangan membuat keputusan berdasarkan pertimbangan finansial.

Sebagai tambahan perlindungan terhadap kontrak pekerja, negara akan membayar hingga 67% dari gaja pegawai (dengan batas maksimal 1800 Euro per bulan) selama 14 bulan. Orang tua bisa membagi waktu 14 bulan itu jika mereka memilihnya. Manfaat ini diterapkan secara setara untuk pasangan sejenis.



Menarik bukan untuk menjadi ekspatriat di Jerman?

Comments

Popular Posts